..Kami..

Kami berbeda.

• Dia asli solo. Aku asli batak.

• Dia spontan. Aku sangat terencana.

• Dia denger The Ramones. Aku denger Mariah Carey.
  

• Dia ngumpulin semua barang yang bagi dia punya kenangan. Aku membuang barang-barang yang udah ga kepake (buat apa dikumpulin? Itu namanya ‘nyampah’ kan?)

• Dia suka makanan pedas, penyetan, sambal, dan sebangsanya (buat aku, itu cuman buat sakit perut.) Aku suka makanan manis, coklat, cake, brownies (buat dia, itu bikin gigis a.k.a gigi bolong.)

• Dia sarapan nasi (kalo roti, itu namanya cuman ngemil.) Aku sarapan roti (kalo nasi, terlalu berat.)

• Dia minum es teh tawar. Aku minum es teh manis.

• Dia tetep santai walopun jarum indikator bensin udah nunjuk ke garis merah. Aku, ngomel-ngomel.

• Dia ketawa keras waktu motor akhirnya mati di tengah jalan karena kehabisan bensin. Aku cemberut.

• Dia bercerita dengan sangat singkat dan langsung pada intinya. Aku bercerita dengan detail, panjang, dan lebar... kata-kata, ekspresi, anggota tubuh, semua bergerak :p

• Dia bilang, “Santai gitu lho ndut...jangan terlalu dipikirin.” Aku bilang, “Haduuuhh...ndut.... bingung aku...gimana ini ya?”

• Dia mudah menumpahkan amarahnya. Buatku, diam adalah cara yang lebih baik.

• Dia bilang, “Kata-kata itu ga penting...yang penting apa yang kita lakukan itu nunjukin sayang apa ga.” Aku bilang, “Kata-kata itu penting, untuk ngejaga kehangatan hubungan.”
  

Yes, we are different.
But...here we are now…walking together for these 8 years, praying for a same dream, waiting until ‘the time’ comes to us, holding hands to strengthen each other.

Surabaya – Batam is never that far to us.

Thank be to the Lord.


"If we hold on together
I know our dreams will never die
Dreams see us through to forever
Where clouds roll by
For you and I"
(Diana Ross)