
Aku suka mengumpulkan asesoris. Kalung, gelang, anting-anting, kutata dengan rapi di kotak masing-masing. Di antara semua asesoris itu, aku mempunyai anting-anting favorit. Warnanya hitam, terbuat dari kayu, bentuknya lingkaran sempurna dengan ukiran kupu-kupu di bagian tengahnya, ini adalah anting-anting pertama yang aku miliki. Hampir setiap hari aku pakai anting-anting ini ke kantor.
Pada liburan Natal, aku tidak membawa anting-anting ini bersamaku. Ga tau kenapa, aku lagi ga pengen aja. Tinggalah dia di dalam kamarku yang gelap, bersama asesoris lain yang aku tinggalkan. Lalu...kunikmati masa liburanku di Bontang.
Sekembalinya aku ke Surabaya, aku cukup kaget melihat kondisi kamarku yang begitu lembab.
Singkat cerita, aku menemukan bahwa....anting kesayanganku itu jamuran. Langsung deh aku ambil cotton bud, kapas, tisu, untuk bersihin anting-antingku itu. Setelah berkutat dengan alat-alat perang itu beberapa saat, bersih juga itu anting. I was so happy for that! ^__^
Besoknya, aku pake anting itu ke kantor. Lusanya dan beberapa hari setelah itu, anting itu aku simpan aja di kotak dan ga tersentuh sama sekali.
Waktu saatnya akan aku pake lagi...kagetlah aku!
Anting itu jamuran lagi!
Jamurnya nempel di anting-anting lain di sekitarnya. Karena aku masih sayang banget, aku bersihin lagi deh anting-anting itu...sampai bersih! Setelah bersih, aku kembalikan lagi ke kotaknya dan aku tinggalkan beberapa hari.
Di satu pagi, saat aku sudah siap untuk berangkat ke kantor, aku merasa anting itulah yang cocok dengan pakaianku saat itu. Kubuka kotak anting-antingku. Aku sedih...kutemukan anting-anting itu berjamur lagi... :( kutinggalkan dia tergeletak di atas meja.
Sore hari, sepulang dari kantor, kuambil anting-anting itu. Aku berpikir, “Kalau anting-anting ini aku bersihkan lagi, dia pasti akan berjamur lagi dan mengotori anting-anting lain. Daripada semua jadi rusak, ya udahlah...aku buang aja anting-anting kesayanganku ini... toh, aku masih punya yang lain.” So...good bye my favorite earrings... :'(
Sejenak aku terdiam dan teringat akan hidupku dan Bapaku.
Kehidupanku seringkali berjamur dan mempengaruhi sesamaku. Kekotoranku mempengaruhi orang-orang di sekitarku, sehingga mereka juga menjadi kotor.
Namun, saat Bapaku menemukanku, Ia selalu membersihkanku tanpa mengeluh. Setelah aku bersih, aku dikembalikan lagi ke duniaku.
Seiring berjalannya waktu, aku menjadi kotor lagi dan mempengaruhi hidup orang lain.
Ketika Bapaku menemukan hidupku kotor, Ia ambil aku, Ia bersihkan aku lagi. Lalu, Ia kembalikan aku ke duniaku.
Semuanya terjadi berulang-ulang...dan Bapaku tidak pernah berpikir untuk membuangku seperti apa yang aku lakukan pada anting-anting kesayanganku.
IA selalu setia memeliharaku, membersihkanku ketika hidupku kotor, dan aku selalu menjadi kesayanganNYA.
Thank you, Father...
0 comments:
Post a Comment