Maaf, Belum Butuh

Seorang teman datang mengunjungiku.
Ngobrol sana-sini, yah...tentang banyak hal.

Tak lama kemudian, ia mengeluarkan BlackBerry nya.
Setelah melakukan sesuatu dengan barang itu, ia menyambung pembicaraan denganku.
Ia bertanya, “Kamu ga pengen pake BB, Miss?”
“Untuk apa?”
“Ya, supaya komunikasi lebih lancar.”
“Lebih lancar gimana maksudnya?”
“Yah...kalo Miss Lyan mau ngobrol sama teman jadi lebih mudah. Apalagi kalau temannya jauh.”
“Mmm...gitu ya?”
“Miss Lyan selama ini kalau ngobrol sama teman-teman yang jauh gimana?”
“YM, FB, SMS. Aku kan pake speedy yang unlimited di kos. Jadi bisa ol kapan aja. Pagi sampe sore aku di sekolah. Sibuk sama semua kegiatan di sekolah. Begitu sampe kos, internet langsung nyala. Langsung ol. Mau tidur, dimatiin. Kayanya cukup deh.”
“Kalau Miss Lyan lagi di jalan kan ga bisa.”
“Kalau di jalan ya ga usah pake ol. Di jalan kan buat jalan-jalan. Ya...menikmati jalan-jalannya dong.”
“Kalau lagi makan atau istirahat sebentar...?”
“Kalau resto atau cafenya ada fasilitas wifi, HPku masih capable kok.”
“Mmm... gitu ya?”
“Kelebihan lain apa?”
“Koneksi inetnya cepet, Ms. Jadi kalau Miss Lyan butuh koneksi cepet waktu lagi di jalan, ini sangat membantu.”
“Mmm...gitu yaaa... Tapi rasanya aku belum membutuhkan koneksi internet cepat yang seperti itu. Koneksi internet yang aku pakai sekarang ini udah sangat membantu kok. Aku belum sampai tahap sesibuk itu sampai harus kirim email atau butuh koneksi internet cepat di tengah jalan. Lagian, kalau lagi jalan-jalan, aku milih untuk menikmati waktu jalan-jalanku. Jadi, apa dong kelebihan BB yang bikin aku wajib pakai BB?”
Temanku itu tersenyum.
“Aku belum membutuhkan barang itu, Mr. Kalau aktivitasku sudah sampai pada tahap membutuhkan koneksi internet seperti itu, mungkin aku akan berpikir untuk membelinya. Jadi sekarang BELUM saatnya.”

Kami berdua pun tersenyum.