gara-gara BB

Aku dan Ms. Rika lagi makan di sebuah food court di Mall yang terkenal di Surabaya. Waktu itu malam minggu, jadi wajar aja kalau pengunjung mall itu lagi banyak-banyaknya. Alhasil, food court pun penuh... Aku dan Ms. Rika udah coba cari meja kosong, tapi ga dapat. Akhirnya kami duduk di sebuah meja yang agak panjang. Kami duduk di salah satu sudutnya. Sementara di sudut lain ada seorang bapak dan seorang anaknya.

Awalnya aku pikir, mereka lagi nunggu seseorang. Tapi ternyata nggak, mereka emang cuma berdua. Mereka punya pesanan menu yang berbeda. Si bapak menikmati ikan bakarnya. Si anak menikmati menu yang lain (aku ga tau itu apa...)
Lucunya, tidak ada pembicaraan sama sekali di antara mereka. Setelah selesai makan, si anak mengeluarkan BBnya dari tas. Menurut perkiraanku, anak itu masih SD. Terlihat jelas dari ukuran tubuh dan wajahnya yang emang masih anak-anak banget. Lalu, dia mulai sibuk dengan BBnya. Entah apa yang ia lakukan, tapi ia kelihatan bener-bener masuk ke dalam BB itu. Akhirnya, si bapak pun menyelesaikan ikan bakarnya. Ia melihat keadaan sekitar, mengamati orang-orang yang ada di sekitarnya dan keramaian di food court itu. Tidak lama setelah itu, ia mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Aku terus mengamati sambil menikmati bubur maduraku. Ternyata...itu adalah BB. Dalam hitungan menit, larutlah ia dalam BBnya. Si anak dan si bapak larut bersama-sama dalam BB masing-masing.

Ironis...
Lucu aja ngeliatnya. Sedih juga sih...
They were not having their quality time. The BB broke it up. Entah apa yang mereka lakukan dengan BB itu...
Kalau hanya untuk ber-BB ria, ngapain pake repot-repot ke food court segala? Cari makan malam karena di rumah ga ada makanan? Delivery service kan banyak...
Padahal, kalo weekend udah habis...si bapak akan kembali ke hari-hari yang sibuk. Sibuk dengan klien atau partner kerja, sibuk dengan tender, sibuk dengan berbagai laporan. Si anak akan kembali ke kesibukan sekolah.

Hhhhhh...
[menghela napas panjang]