Sore itu seperti biasa aku membantu mamaku menjaga tokonya. Sesaat kemudian, seorang gadis remaja datang. Busana berwarna gelap menyelubunginya. Jilbab berwarna hitam tertata dengan rapi menutupi kepalanya. Ia tersenyum manis padaku. Senyuman itu menunjukkan seolah-olah ia mengenalku. Sepertinya, ia bukan orang asing bagiku. Tapi aku tidak merasakan hal yang sama. Aku tidak mengenal siapa gadis manis ini. Aku sama sekali tidak mengenalnya. “Yah, mungkin dia emang anak yang ramah dan murah senyum,” begitu pikirku. Tapi...dia terus menatapku dan tersenyum. Aku semakin bingung.
“Inget ga ini siapa?” kata mamaku sambil menghitung total belanjaan anak itu. Anak itu tersenyum (lagi) padaku. “Siapa?” tanyaku. “Ga inget kamu?” Mamaku terus bertanya. “Ga,” jawabku. “Ini kan anaknya tante Dar,” kata Mamaku sambil tertawa.
Anaknya Tante Dar?? Sudah sebesar ini??
“Haaa?? Ini Mita?” tanyaku pada anak itu. “Iya, Mbak,” jawabnya sambil tertawa. “Udah kelas berapa?” tanyaku lagi, masih dengan kekagetan yang belum berkurang. “2 SMA, Mbak,” jawabnya sopan.
Ya, Tuhan...
Anak itu adalah Mita. Mita anak Tante Dar yang dulu mengontrak di sebelah rumahku. Mita yang waktu kelahirannya aku merasa sangat bersukacita karena aku merasa mendapat adik baru. Mita yang boneka pertamanya diberikan padaku sebagai kenang-kenangan ketika akhirnya ia dan keluarganya harus pindah. Mita yang aku gendong-gendong sewaktu ia masih kecil. Mita yang.......ketika aku meninggalkan kota kelahiranku untuk kuliah......baru menginjak bangku SD.
Sekarang Mita sudah kelas 2 SMA. Mita sudah tumbuh menjadi gadis manis yang ramah dan menyenangkan.
Dan...
Tiba-tiba aku tersadar...
“How old am I, Lord?”
25 tahun bukan waktu yang singkat.
Apa saja yang sudah aku lakukan selama ini?
Apa yang sudah aku lakukan untuk orang-orang yang aku kasihi?
Apa yang sudah aku berikan untuk orang tuaku?
Apa yang sudah aku lakukan untukMu, Bapaku?
Tiba-tiba aku merasa malu...karena aku belum melakukan apa-apa bagiNya.
Bapa, ajari aku untuk menghargai hari-hari yang Kau berikan padaku. Agar tangan ini mengerjakan pekerjaan yang Kau inginkan. Agar kaki ini melangkah di jalanMu yang benar. Agar mulut ini menjadi berkat bagi siapapun yang ada di dekatku. Pakai hidupku untuk kemuliaan namaMu, Bapa. Amin.
0 comments:
Post a Comment