Malam ini aku mampir di sebuah counter penjual pulsa. Aku lupa apa nama counter itu. Yah, seperti counter pada umumnya, nomor-nomor perdana dipajang di etalase. Kulihat sekilas wajah si penjual pulsa. Sekilas. "Oh, mbak mbak," pikirku. Dia sedang melayani salah satu pelanggan yang datang lebih dulu. Jadi, sambil nunggu, aku lihat lagi nomor-nomor perdana yang dipajang itu.
Ga lama, si mbak datang. "Cari apa?" pertanyaan pertamanya yang membuka percakapan kami. Aku menjawab, dia merespon. Tapi aku ga lihat dia waktu itu, sangking asiknya memperhatikan nomor-nomor perdana itu. Aku hanya mendengar suaranya yang terdengar menyenangkan. Akhirnya, kuangkat wajahku dan melihat sosok mbak si penjual pulsa.
Aku kaget.
Dia putih, bersih. Rambutnya lurus, diikat rapi. Senyumnya menyenangkan. Ga jelek, cukup indah untuk dipandang. Satu matanya cantik. Ya, satu mata.
Mata yang lain?
Kelopaknya tertutup. Sepertinya ga ada bola mata di dalamnya. Bagian kelopak mata itu pun agak menjorok ke dalam.
Hidungnya mancung, namun tidak sempurna, karena melengkung ke arah mata yang tertutup.
Wajahnya nampak mengempis ke arah mata yang tertutup tadi.
Aku ga bisa menyamarkan ekspresi hatiku.
Kuamati terus gerak-geriknya.
Kuamati ketidaksempurnaan yang terlihat jelas di wajahnya.
Senyum dan suara yang ramah ga pernah lepas dari mulutnya ketika ia melayani setiap pelanggan yang datang.
Tiba-tiba aku merasakan sesuatu di dalam hatiku.
Iba. Kagum.
Semua bercampur.
Aku berpikir tentang si mbak penjual pulsa.
Dalam hati aku bersyukur untuk apa yang Tuhan sudah berikan dalam hidupku.
"Tuhan, terimakasih karena setiap pagi aku bangun dengan kondisi yang sempurna."
"Tuhan, terimakasih untuk 2 mata, 1 hidung, dan 1 mulut yang kau letakkan dengan sempurna di wajahku."
"Terimakasih, Tuhan."
Lalu, aku berdoa untuk mbak penjual pulsa.
"Tuhan, beri dia kekuatan untuk menghadapi segala tantangan dalam hidupnya. Buat usahanya berhasil. Berkati kehidupannya. Terimakasih, Tuhan."
I Tes 5:18
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
1 comments:
Nice post...
:)
Post a Comment